Selesai.

#007: Sudah saatnya untuk berpisah

Dozan
2 min readApr 29, 2024

Ribuan hari sudah dilalui, ribuan malam juga bersama, akhirnya tiba pada saat dimana sudah tidak bisa lagi untuk berjalan bersama.
Badai terlalu kencang untuk dilawan hingga salah satunya sangat cepat digantikan.

Harap cemas bermunculan, meninggalkan bias dan keraguan pada akhirnya merusak kepercayaan. Bualan dipupuk sedari awal, hingga curiga tumbuh sebagai tunas dari kebohongan-kebohongan.

Metronom terus berjalan, dan ternyata perubahan juga nan sulit dirasakan, berjalan beriringan untuk menahan wujud-wujud yang sementara, semua ini tidak akan bisa bertahan lama hingga akhirnya menyentuh titik letih bersama.

Tidak disangka wujudnya hadir setelah lama bersama, sulit dipercaya karena yang terlukis dalam benak yakni terbaik dan teristimewa, kecewa mengalir deras bak mata air baru yang muncul dari gua.

Berpura-pura bodoh namun semuanya sudah tahu, tak perlu ditutupi lagi karena sangkalan sudah menjadi kenyataan. Lalu kenapa perlu disembunyikan, apakah karena tindakannya sudah seperti kehilangan akal dan pikiran?

Kecil ataupun besar akan sulit untuk disembunyikan, jika memang garis waktu mengikat seutuhnya agar semuanya ditarik kepermukaan, tak ada lagi yang bisa menahan, karena Tuhan juga tidak suka kebohongan.

Maut hadir sudah disangka, ketakutan mengekang hingga terasa sesak dalam dada, terlihat seperti kejadian luarbiasa tapi sepertinya semua ini sudah direkayasa. Karena maut ini, adalah wujud yang sudah dicipta.

Air mata sudah tak lagi ada, hati sudah tidak sanggup menanggung luka, wujud lahir dan batin sudah merana, sungguh ini tidak berdusta.

Selamat jalan, terima kasih atas semuanya, cukup getir dirasa, tapi manispun tak akan dilupa.

Jalannya sudah lurus, sudah tak ada lagi persimpangan untuk kembali bersama.

Selamat tinggal, cinta & luka.

--

--